Senin, 28 Februari 2011

BIG BANG "Sunset Glow" Masuk Daftar Buku Musik Anak SMA

BIG BANG "Sunset Glow" Masuk Daftar Buku Musik Anak SMA



Penerbitan Tae Sung baru-baru ini mempublikasikan buku, “The Music of Our Time”, yang dikatakan akan termasuk sebagai daftar buku untuk pelajar di sekolah Korea.

Tanggal 23, departemen pendidikan merilis buku musik baru yang mengandung 3 judul baru. Di buku itu sebuah lagu dari grup idola, BIGBANG, dimasukkan kedalamnya karena dikatakan sebagai salah satu lagu yang sangat disukai anak muda masa sekarang, terutama karena proporsi lagu pop sekarang meningkat pesat.

Salah satu bab dalam buku, “Music of Our Time”, adalah “The World of Pop Music”. Pada bab ini, awal mula musik pop tahun1920 dan perkembangannya pada abad 20 didiskusikan. Lagu, “Sunset Glow”, pertama dibuat oleh Le Moon Sae tahun 1988 dan dibuat ulang oleh BIGBANG di tahun 2008 adalah salah satu topik yang dibicarakan. Nilai musik diantara kedua lagu ini tercatat dalam bab ini untuk murid dapat membandingkan dan di generasi dimana mereka menjadi terkenal.

[Bagian tidak berhubungan-diskusi tentang lagu dari artis lain]

Pernyataan resmi dari departemen pendidikan menyatakan, “Ini pertama kalinya kami memasukkan baik musik klasik maupun pop kedalam sebuah buku. Dalam rangka memotivasi pelajar dan mendapatkan hasil belajar yang baik, kami melakukan beberapa perubahan tentang bagaimana sebuah buku pelajaran dibuat.”

Jadi…untuk semua penggemar BIG BANG.,ini adalah hal yang sangat membanggakan…

Dukung BIG BANG untuk terus berkarya.,.,

Sabtu, 26 Februari 2011

cuma buat big bang


 Laennya BIG-BANG ngantri dulu yah,,,.,



Setelah pengumuman resmi comebacknya Big Bang pada 24 Februari mendatang, orang2 di industri musik mencoba untuk meghindari kompetisi dengan Bigbang, yang membuat comeback setelah 2 tahun 3 bulan hiatus.

Pada 14 februari  YG mengungkapkan Teaser image di blog resmi YG dan mengumumkan  ‘Pada 24 Februari, mini album keempat Big Bang akan dirilis’. Setelah merilis full album kedua mereka  ‘Sunset Glow’ pada November 2008, para member menyebabkan sensasi di industri musik melalui aktivitas solo dan unit mereka.
Setelah YG mengkonfirmasi tanggal comeback  Bigbang, penyanyi2, dari penyanyi2 yang belum debut hingga penyanyi2 kelas atas mencoba untuk merubah tanggal debut dan comeback mereka.
Seorang juru bicara dari sebuah agensi yang sedang mempersiapkan grup idola baru menyebutkan, “Tidak ada keuntungan dalam merilis album saat Big Bang merilis album. Kami sedang berencana menunda tanggal debut setelah Maret ”.
Beberapa artis2 solo terkenal yang akan merilis album mereka pada bulan Maret juga mencoba menunda tanggal perilisan album mereka. Mereka memiliki kesulitan saat comeback di bulan Januari karena bintang besar DBSK(TVXQ) dan sekarang dengan masalah yang sama karena tanggal comeback Big Bang telah dikonfirmasi.
Musik industri juga memberikan perhatian yang tajam terhadap kabar Big Bang merilis sebuah mini album, dan bukan full album. Banyak yang berspekulasi kalau Big Bang tidak akan mengakhiri aktivitas2 grup mereka hanya dnegan sebuah mini album setelah 2 tahun break. Mengingat gaya YG yang “tidak biasa” dalam melakukan hal2, banyak yang menebak kalau full album ketiga Big Bang akan dirilis setelah mini album.
Fakta kalau YG dan Bigbang telah memberikan usaha2 terbaik mereka untuk comeback ini, mendukung spekulasi ini. Bigbang pergi ke AMerika selama 1 minggu  (pada 7 Februari) sebelum ‘Bigshow’, yang akan menjadi panggung comeback Big Bang untuk album baru, dan syuting MV dengan Budget yang tinggi disana.
Kita bisa berspekulasi kalau Big Bang tidak hanya akan merilis sebuah mini album tapi mungkin sesuatu yang lebih karena member2 Big Bang, yang memproduksi musik mereka sendiri dan bekerja di album mereka hingga mereka merasa puas, yang telah menunggu selama 2 tahun untuk konfirmasi tanggal comeback.
‘Bigshow’, konser yang banyak dinantikan akan diadakan di Seoul Olympic Park Stadium dari 25 Februari hingga 27 Februari. Dan tidak seperti grup idola lainnya, Big Bang akan membuat comeback mereka melalui konser  ‘Bigshow’ dan bukan melalui program2 TV.
Industri dan fans juga sangat penasaran tentang stasiun siaran dan skala panggung comeback yang akan ditampilkan. Comeback Big Bang dipastikan adalah sebuah isu panas.

Udah deh...selain big bang mah..,.ngantri ajjah dulu

Quote_2

Nggak Jelas

Hidup itu sudah susah
Maka jangan ditambah susah
Dengan hal-hal yang sangat menyusahkan
Dan tidak semestinya dipersusah
Dengan ditambahi kesusahan-kesusahan yang tidak dibutuhkan
Untuk menyelesaikan kesusahan yang ada
Karena rumus susah adalah mirip sama dengan rumus matematika
susah + susah = 2susah
susah x susah = susah kuadrat
maka kita harus menggunakan rumus susah
susah - susah = 0 susah 
Karena jika 
susah:susah= 1susah
maka masih akan ada kesusahan
pada hidup yang serba susah ini
dan seperti yang dikatakan Mrs.susah
untuk menyelesaikan kesusahan adalah
susah - susah =0susah


nggak penting banget kan....
hehehe.,.,.
hanya bisa dibaca oleh sedikit orang saja.,.,.

fenomena pemimpi bukan anak kandung

Fenomena Pemimpi Bukan Anak Kandung


fenomena ini banyak terjadi pada anak remaja,dan mayoritas adalah anak dari kalangan keluarga tidak mampu (menengah rata-rata).Fenomena ini adalah dimana anak akan berpikir bahwa dia bukan anak kandung orang tuanya, bahwa orang tuanya yang sekarang adalah mengangkatnya sebagai anak dan mengasuhnya,dan orang tuanya kandung adalah orang kaya.Walau sedikit yang membenarkan teorinya,dia akan tetap berpikiran seperti itu.

Fenomena ini disebabkan karena kurangnya perhatian dan pengertian dari orang tua.Orang tua menetapkan sistem pengajaran yang salah.Namun tidak sepenuhnya kesalahan orang tua,anak sendiri juga memiliki celah kesalahan.Dimana seorang anak seharusnya tidak memenuhi ambisinya yang memang sebagian adalah konyol dan tidak dewasa.Seharusnya anak juga mengerti keadaan orang tua.

Solusi fenomena ini tetaplah pada system pengajaran orang tua dan kasih saying yang tepat.Memang sulit untuk menjalaninya.Namun orang tua jelas mengerti apa-apa yang dibutuhkan anak.Cara memikirkannya tidak boleh dengan ambisi,harus dengan cara pandang yang berbeda agar mengerti maksud dan kebutuhan anak yang sesungguhnya.Berikan visual yang positif pada saat anak masih kecil,karena itu akan terekam oleh anak sampai dewasa.

Senin, 07 Februari 2011

sedikit tentang psikologi

Beberapa Kesalahan Ortu dalam Mendidik Anak

  •  Selalu merasa benar,"orang tua tidak pernah salah".Itu salah,sebab belum tentu ortu selalu benar,sebab ortu juga hanya seorang manusia biasa.
  • Tidak menghargai usaha dan pencapaian si anak.Itu akan menyebabkan si anak tidak perlu melakukan sesuatu,sebab rata-rata anak mampu mencapai sesuatu karena ingin diperhatikan oleh ortu."Kalau ortu saja tidak memandang keberhasilanku,kenapa aku harus melakukannya,toh walau aku ngoyo mereka tidak akan memandangku".
  • Hanya keburukan anak yang terlihat."Wong nilai 80 saja sudah bangga!!".Apa salahnya jika anak mendapat nilai 80??toh setidaknya si anak sudah berusaha.
  • Memakai model pengajaran yang sama dengan model pembelajaran orang tuanya dulu.Sangat salah,ini zaman modern,bukan zaman batu.Permasalahan sudah sangat kompleks.Modelnya diganti dong!!!
  • Materi terpenuhi,kasih sayang melayang.sudah tahu kan alasannya??!!
  • Kesalahan anak karena memang si anak yang buruk.Ingat,buah jatuh tidak jauh dari pohonnya.
  • Terlalu mamanjakan anak.
  • Over protektif.
  • Membeda-bedakan intensitas kasih saying dan perhatian berdasarkan jeniis kelamin.Mayoritas orang tua menganut aliran ini.Terutama seorang ayah,pasti lebih memilih anak laki-laki daripada anak perempuan.Lenih memberikan banyak perhatian dan kasih saying kepada anak laki-lakinya.Padahal anak perempuan sejatinya juga membutuhkan perhatian dan kasih sayang yang tidak kalah besar dibandingkan dengan anak laki-laki dari seorang ayah.
  • Menjadikan anak pelampiasan ambisi.Oraang tua dan terutama ayah,akan memaksakan ambisi pada anaknya.Ambisi itu bisa berupa tempat sekolah atau pekerjaan yang akan dijalani si anak.Mereka akan memilihkan seuatu yang akan menjadi ambisinya yang tidak tercapai pada masanya,atau mamaksa anaknya melakukan apa yang dia jalani.Contohnya,orang tua yang berlatar belakang direktur,akan memaksa dan mendidik anaknya agar menjadi seorang direktur.

Senin, 31 Januari 2011

quote_1

Siang tengah merangkak,sorepun tersibak kuayunkan seikat lidi-lidinya itu,menyapu kekotoran yang terhampar di halaman.Bersama sejengkal perasaan yang kini mulai berkata-kata.Pikirku,bahwa dia sedang mencari secercah ketenangan dalam kebisingan jiwanya yang dalam kurun wakti mengikat membelenggu.
Pikiran ini melayang jauh,sedikit menentramkanku dari kepenatan jiwa yang lama terkungkung membatu.Seolah-olah mencoba meratapi beberapa perjalanan yang tersurat.Seandainya jiwa ini mendapatkan kebebasan dalam mengungkapkan seluruh perasaannya,mungkin dunia akan tau seberapa sakit telah menghimpitnya.Namun aku menyadarinya kedhoifan dan kafakiran atas semua itu.

selendang pelangi

SELENDANG PELANGI


Setting : - Banyuwangi,Pegunungan Ijen
- Menteng, Jakarta Pusat
Tema : Asa yang tak direstui
Tokoh :
 Rinah : gadis 19 tahun
 Teguh karya : cowok 25 tahun
 Pak Kasim : lelaki 53 tahun
 Ibu : wanita 33 tahun
 Mbak Rini : wanita 22 tahun
 Fachri : cowok 21 tahun
 Rosie :gadis 20 tahun
 Zulfikar :cowok 21 tahun

Dini hari,ketika ayam jantan mulai berkokok bersahutan.Lengkingan keras itu mengusik jiwa-jiwa yangasyik bergelut dengan mimpinya.Tiba-tiba,sepasang mata terjaga namun terlihat masih enggan untuk bangun.Rinah,untuk beberapa lama sepasang matanya sibuk memandang ke rah atap. Memerhatikan lubang besar karena tetes air hujan yang merembes bocor membasahi atap bambu kamar itu.Dan,tak begitu terlihat jelas karena hanya sebatang lilin yang hamper habis menerangi kamar itu.
Akh! Aku harus bangun.Pikirku dunia tak mungkin mau menerimaku kalau aku bermalas-malasan begini.Biarkan saja orang itu masih terlelap terbuai mimpi mereka. Ku benarkan itu! Mereka sudah terlampau kaya untuk bekerja sepagi ini.
Dengan ogah-ogahan Rinah menyingkirkan selimut kusamnya.Entahlah setua apa selimut ini,hingga tak seorangpun tahu warna aslinya.Disana-sini terdapat banyak lobang bekas obat nyamuk baker yang mengenainya. Dia mencoba melawan rasa kantuk dan malas. Tanpa alas kaki ia berjalan menuju dapur. Dengan mulai menyalakan api dan menaruh ketel(1) di atas tungku besar kemudian mengambil beras dan mencucinya. Sepertinya Rinah sudah terbiasa dengan keadaan yang seperti itu. Dengan tanpa banyak berfikir dia menyelesaikan tugasnya dengan cekatan.
Duhai,dunia gelap menjadi terang. Tersipu-sipu mentari menampakkan wajahnya menyinari alam semesta. Rinah mulai menyiapkan kebaya,kemben,dan alat-alt menarinya. Kemudian dia mendekat dan membuka lemari tua itu. Mencari sebuah kotak yang terismpan di rak bagian atasnya. Dibukanya perlahan-lahan dan disana terlihat raut wajah kesenangan yang tak terkira. Karena melihat sehelai selendang yang masih terlihat rapi di dalamnya. Selendang yang indah berwarna-warnikan pelangi. Selendang itu dia dapatkan dari ibunya ibunya sebelum bercerai 15 tahun yang lalu. Setelah menyerahkan selendang pelangi itu,ibunya pergi entah kemana. Ketika itu Rinah masih kecil. Yah!masih terlalu bodoh untuk mengerti artikehilangan seorang ibu. Sampai akhirnya sang waktu membisikkan dan mengisahkan padanya akan arti semua itu.
Kata orang aku milik sekali dengan ibu. Mungkinkah karena itu bapak selalu menyayangiku? Meskipun tak pernah dikatakannya padaku. Tetapi sungguh ju tahu benar betapa dalam kasih saying bapak kepadaku. Yah! Mesti kuterima apa adanya nasibku ini. Walaupun sampai sekarang aku tak pernah mengerti mengapa dahulu ibu meninggalkan aku dan bapak.
Pintu itu terkuak sambil mengeluarkan derit yang sangat keras. Dibalik pintu terlihat pak Kasim dengan kepis(2) yang penuh dengan ikan.
“Eh,bapak. Dari mana saja,pak?”
“Tadi bapak dari sungai. Mencari ikan untuk lauk kita nanti sore. Kenapa jam segini kamu belum berangkat,nduk?” tanya Pak Kasim.
“Iya Pak sebentar lagi. Oh,ya,pak. Ada yang ingin Rinah bicarakan sama bapak.”
Lelaki tua itu memandang lekat-lekat wajah anak gadisnya,lalu mengerutkan keningnya seakan ia tak mengerti raut muka yang tergambar di wajah Rinah.
“Apakah sepenting itu? Apa tidak sebaiknya kamu berangkat dulu,nduk. Sepertinya ini sudah siang .nanti saja kita bicarakan setelah kamu pulang latihan.” kata pak Kasim.
“Tidak bias,pak. Persoalan ini sudah terlampau lama mencekal hati Rinah.”
“Memang apa yang terjadi tho,nduk? Sampai kamu terlihat serisau ini.”
“Ini tentang orang yang melahirkan Rinah,pak.”sambil memantapkan pandangannya pada pak Kasim.
“Eh,” melemparkan pandangannya keluar jendela. NAmun ekspersi terkejutnya sudah terlanjur ditangkap oleh Rinah. Rinah pun merasa bersalah bahwa ia tak seharusnya menceritakan ini pada bapaknya.”maksudmu,ibumukah?” bermaksud mencari kepastian.
“Iya,pak,”tangannya dimasukkan ke dalam tas seperti mencari-cari sesuatu,”beberapa hari yang lalu Rinah mendapatkan surat.Kata mbak Rini itu dari ibu. Setelah Rinah baca,isinya meminta Rinah untuk pergi ke Jakarta setelah musim tari besok lusa selesai.Surat itu mengaatakan bahwa ibu sangat menunggu kedatangan Rinah di Jakarta. Ini pak suratnya,” sambil menyodorkan surat itu pada pak Kasim.
“Lantas,bagaimanakah keputusanmu,nduk?”
“Ndak tau lah,pak.Rinah bingung.”
“Kenapa harus bingung?menurut hemat bapak,tapi semuanya terserah kamu,nduk.Sudah 15 tahun kamu hidup sama bapak. Mungkin sudah saatnya kamu bertemu dengan ibumu. Pergilah ke Jakarta,nduk. Bapak tau kamu sudah lama memimpikan pergi ke kota seribu harapan itu. Bapak akan mendoakan kesuksesanmu dari sini.”kata pak Kasim dengan suara parau tapi tegas.
“Tapi,pak…….”
“Sudahlah,jangan ragu,nduk.”
“………”Rinah hanya sanggup terdiam mendengar semua penjelasan bapaknya yang renta itu.

Banyuwangi,musim dingin awal Desember
Kesibukan di lereng peunungan Ijen semakin terasa ketika festival sendratari dimulai.Dingin angin malam itu terasa menusuk-nusuk sampai tulang sumsum.Namun itu jauh terkalahkan oleh kerinduan pnduduk akan keindahan tarian gadis-gadis bumi pertiwi.Rinah selalu mengikuti acara itu setiap tahun bersama mbak Rini dari sanggar Melati Kusuma. Malam semakin larut,dan dingin semakinmenjalar,acara itu resmi dibuka.Diawali dengan ceramah ketua panitia.Kemudian dilanjutkan acara berikutnya yaitu pertunjukan dari semua sanggar.Semua menunjukkan kecantikan dan kebolehannya dalam menari dengan cirri khas masing-masing. Kelentikan dalam setiap gerakan dan keseimbangan,harmoni antara musik dan gerakannya.
Kemudian tiba giliran Rinah.Ia naik ke panggung dengan selendang pelanginya.Musik kejawen dibunyikan.Rinah pun melenggak-lenggokkan badannya dan mengibas-kibaskan selendang pelanginya.Para penonton benar-benar dibuatnya terpesona.Penari yang gemulai dan warna selendang itu menyiratkan seluruh kecantikan dan keagungan seorang Rinah. Ia seperti bidadari kahyangan yang sengaja turun dari langit ke pegunungan Ijen.Semua mata memandang dan tak sedikitpun memalingkannya.Bintang-gemintang yang menghiasi langit malam itu seakan memberi cahaya tarian Rinah.
Setelah selesai Rinah langsung ke ruang ganti menemui mbak Rini.Namun tak ia temukan disana.Rinah menengok ke seluruh sudut ruangan,tetap tak ada juga.Tiba-tiba mbak Rini dating dengan tiga orang yang Rinah tak merasa kenal.
“Rinah,kamu cantik sekali malam ini,sempurna!”kata mbakRini sambil memeluk tubuh Rinah.
“Terimakasih,mbak.”
“Sungguh,semua gerakan yang aku ajarkan tak ada yang kamu lupa.Dan selendang pelangimu semakin menawan.Oh,ya,aku lua belum mengenalkan padamu.Ini adalah keponakanku,Fachri.Lalu ini temannya,Rosie dan Zul.”
“Fachri,dari kampus Jakarta.”
“Rosie S. Drajat,gue temen Fachri.Salam kenal”
“Kalo gue Zulfikar,panggil aje Zul.”
“Rinah.”jawab Rinah singkat.Mereka berempat saling bersalam-salaman.
“Mm…..,Rosie,tidak salahkah kalau tadi aku dengar kamu kuliah di Jakarta?”Rinah memberanikan diri untuk bertanya meskipun sedikit canggug.
“Ya,lo bener.Emang ada apa?”
Sebelum menjawab pertanyaan Rosie terlebih dahulu pandangan Rinah terlempar ke wajah mbak Rini.
“Mbak Rini,kalau memang surat itu benar dari ibuku,aku ingin pergi ke Jakarta.Rosie,bolehkah aku ke Jakarta bersama dengan kalian bertiga?”tanya Rinah penuh harap.
“Tentu saja.”Fachri dan Rosie hamper bersamaan.
“Apa kamu sudah memikirkannya dengan matang,Rinah?”tanya mbak Rini yang separo ragu atas keputusan mRinah itu.
“Ya,mbak,dengan segala resikonya.Aku ingin bertemu ibu.Sudah sekian lama rindu ini berkoar-koar dalam hatiku.”jawab Rinah menerawang.
“Aku hanya bias mendoakan.Semoga kerinduanmu cepat terobati,Rinah.Aku ingin melihatmu bahagia. Tapi bagaimana dengan bapakmu?”tanya mbak Rini.
“Bapak sudah merestuiku,mbak.Meskipun aku sungguh merasakan berat hatinya.”jawab Rinah.
Kemudian mereka bersama-sama pergi ke depan panggung untuk mengikuti acara selanjutnya.
“Mm…..,Rinah,gimana kalo gue manggil lo Rein aja?”tanya Fachri.
“Ha?’merasa agak aneh”kenapa harus begitu?”
“Gue bener-bener sangat akgum sama lo malam ini.Gue nggak pernah nyangka kalau ada gadis secantil ;o di ;ereng pegunungan ini.Karena gue pengin lo melanglang buana bersama selendang lo yang indah ini seperti Rein.”jawab Fachri panjang lebar.
“Aah…,seperti dongen saja.Rasanya aku tak pantas mempunyai nama seindah itu.Tapi….,terserah kamu lah!Rein….,kelihatannya nama itu asyik juga.”
“Rein…,boleh gue ngomong sesuatu yang jujur sama lo?”sedikit berbisk lirih,”Rein gue suka sama lo.Meskipun gue sadar kalo gue baru kenal sama lo tapi gue yakin perasaan ini tentang adanya.Pelangi yang sudah lo tebar malam ini sungguh memesonaku.”ungkap Fchri.
Deg!
Seluruh aliran darahku berhenti mengalirkan darah.Nafasku pun melemah tetapi mengapa jantungku malah berdegup kencang.Tak pernah aku merasakan seperti ini.Ini sungguh tak nyaman aku rasakan.Aku ingin berteriak,tapi aku tak bias .Semuanya tercekal di tenggorokan atau bahkan telah tertelan.Kuperas tenaga,ku ibrak-abrik isi otakku namun tak ku temukan satu katapun untuk menjawab pernyataan Fachri.Oh…,Tuhan.Siapa saja tolonglah aku!Aku ingin ini cepat berakhir.Untung saja Fachri mengerti akan keadaanku.Ia membangunkanku dari pingsanku.
“Ya,udahlah,Rein.Jangan dipaksain.Gue tahu itu memang sulit diterima dengan sekejap.Lagipula gue cumin mau ngungkapin apa yang gue rasain,bukan maksa lo buat suka sama gue juga.”
“Makasih Fachri.”

12 Desember 1997,di dalam gerbong
Desember yang dingin….
Sedingin hatiku yang mengharap sekaligus menantikan bertemu ibu.Entahlah!setua apa ibu sekarang,15 tahun sudah berlalu.Waktu yang terlampau panjang bagiku untuk merindukanmu,ibu.Sekian tahun lamanya telah ku kubur rasa rinduku kepada orang yang telah melahirkanku.Selama itu pula rindu ini terajut dan terurai,hadir dan ku hempaskan,seperti pasang surut air laut yang ku tahu di tepi-tepi pantai.Sampai saatnya nanti kuhamburkan kerinduan ini di hadapanmu,biar engkau tahu betapa sudah menggunung dan menjadi hamparan samudra luasnya rindu ini.Dan,selendang pelangi ini selalu menemaniku…
Dalam gerbong kereta…
Kaca bermbun karena setengah jam yang lalu hujan turun menemani langkahku ke Jakarta.Tiba-tiba,ku teringa dimana aku sekarang.Jalur Deandles.Ya!begitulah jalur ini dikenal.Alih-alih lamunan,sesaat setelah itu pandanganku terlempar jauh ke luar gerbong. Rasanya diriku pun ikut terlempar jauh ke dalam sejarah masa itu.Ketika Deandles memaksa pribumi membangun jalur dari Anyer-Panarukan.Menari-nari di pelupuk mataku bayangan mayat-mayat tak berdosa berserakan,mati kelaparan karena kekejaman orang asing berhati iblis,yang sepertinya akan lebih nyaman kalau kusebut saja mereka itu penjajah.Ah….itu sejarah masa itu.
Duhai masa…
Engkaulah saksi kala itu
Persaksikanlah kematian mereka
Yang menjadi cerita,
……Sejarah,
Kenangan perih….
Inikah kutukan malam yang dingin….
Disuatu tempat yang baru
Bisakah kau mendengar lagu The Night’s Deep….
Semua baying-bayang berbicara
Bercerita untukmu ketika kau tertidur lelap
Aku tak ingin kesepian
Aku tak ingin berlalu
Kau memandangiku,
Kau tak bias memohon kepada Tuhan
Dia diciptakan untuk menodai tangan-tangan kami,
Dengan darah orang lain
Betapa banyak cabikan-cabikan
Dia mencucurkannya kepada kami

Belum sempat selesai coretan itu,angin dari luar jendela berhembus kencang,masuk,dan menerbangjan kertas itu.Beruntunglah seorang pria yang duduk dua kursi di depan menangkapnya.Rinah bermaksud memintanya kembali.
“Maaf,mas,itu tulisan saya.”
“Oh….,ini miliknu?kamu suka nulis,ya?wah….terlihat indah sekali tulisan ini.Oh,ya,sebelumnya perkenalkan namaku Teguh Karya.Kamu?”
“Saya Rinah.”
“Aku kerja di Graha Pena.Aku tertarik dengan tulisanmu.Aku yakin kamu punya bakatmenulis.Saat ini aku sedang mencari atau katakana saja berburu penulis-penulis berbakat sepertimu.Maukah kau bergabung?”
“Saya memang ingin sekali jadi seorang penulis hebat.Itu cita-citaku sejak kecil.Tapi saya ragu,saya bukanlah orang berbakat seperti yang kamu katakana tadi.Sayamemang mengidolakan sekali Barbara si Ratu Roman sedunia itu.Tapi itu tak mungkin….”
“Kau salah,semua bias saja terjadi,Coba saja ke kantorku.Inu alamatnya.Berjuanglah!siapa saja boleh mewujudkan mimpi,kan?”
“Aku rasa kamu benar,makasih”

13 Desember 1997,Jakarta
Sesampaiku di ibu kota,aku dibantu Rosie mencari tempat kost di daerah Menteng. Karena kupikir tak mungkin mudah mencari ibu di kota seluas Jakarta.Dan….aku sedikit memikirkan tawaran Teguh untuk jadi seorang penulis.Ah!aku berharap mimpiku jadi kenyataan.
Esoknya aku dating ke kantor Teguh dan ia menerimaku dengan senang hati.Tapi,seperti yang kubayangkan.Aku harus mondar-mandir keluar masuk untuk mempromosikan karya-karyaku ke semua percetakan di Jakarta.Dan seperti nyatanya yang kuterima hanyalah kritikan pedas dari para sastrawan itu.Dibilang amatirlah,nggak mengenalah,intinya mengambanglah,dan semua ejekan-ejekan mereka menghujam hatiku.Sungguh terasa membakar seluruh harapanku selama ini.Di tengah-tengah keterpurukan dan keputusasaan Teguh disampingku menghibur dan berulang kali dia menawarkan pekerjaan di percetakannya.Bukannya aku tak mau menerima kemauan baiknya.Tetapi aku tak bias terus-terusan menjadi benalu dengan mengandalkan kebaikannya.Dan itu akan membuatku semakin tersiksa karena aku mulai suka padanya.Ah….aku tahu itu cinta!tapi kutahu pula Teguh mencintai seseorang dan itu bukan aku.Dari situ kuputuskan bahwa aku harus kuat dengan kakiku sendiri.

Maret 1998,pertemuan hitam
Kini aku jadi penulis terkenal.Aku berhasil menggapai cita-citaku.Dengan perjuanganku sekuat tenagaku untuk mewujudkan mimpi ini…Dan saat ini aku terlampau bahagia sampai ke ubun-ubunku.Tepat di malam itu,malam penganugerahan Piala Sastra Terbaik.Ketika aku melangkah maju ke depan untuk menerima sebuah penghargaan secara tak sengaja sepasang mataku menyisir undangan.Tiba-tiba…..
Bidadari itu….!Bidadari yang kurindukan telah kutemukan!Aku berlari berhamburan ingin memeluknyaTapi…..setelah kupeluk ibu dan kuhempaskan seluruh rinduku.Sebelum sempat kukatakan sepatah katapun….
“Kau durhaka,Rinah!”ibu marah.Kemarahan yang tak kumengerti,tak sanggup pula kujelaskan,”aku menyuruhmu ke Jakarta bukan untuk menjadi kuli tinta.Tapi aku inginkan kau terkenal dengan selendang pelangi itu.Kau egois,Rinah!Kau ta mengerti keinginan ibu.Dan kau lupakan janjimu untuk selamanya menjaga selendang pelangi itu.Yah!kau melupakannya.Dan kini selendang pelangi itu tak kau perlukan lagi.Daripada sakit hati ibu,biar musnah saja selndang pelangi ini dan lupakanlah ibu.”
Bidadariku menarik selendang pelangi yang melingkar menghangatkan leherku,Laalu merobek-robek selendang di depan sepasang mata yang kini mulai memerah dan air mata yang membanjir.Aku tak bias berbuat apa-apa.Aku tak bias memperjangkan selendang pelangi yang selama 15 tahun telah menjadi sebagian dari nyawaku.Ditangannya robekan-robekan selendamg pelangiku dihempaskannya.Lalu pergi secepat dia datag dan memusnahkan selendang pelangi yang kurajut di langit-langit kehidupanku.
Robekan-robekan pelangiku menari-nari terbang mngitari mataku.Seakan mereka ikut tertawa pilu bersama hatiku yang hancur.Terlintas kembali di pelupuk mata ketika seorang Rinah dari Banyuwangi menari dipegunungan Ijen bersama selendang pelanginya.Dan ketika itu dia seperti seorang dewi yang turun ke bumi.Dia kibas-kibaskan selendang pelangu itu ke kiri dank e kanan seperti sedang menepis angin sambil memaksanya ikut menari dalam lenggok-lenggok tubuhnya.Hamparan para penonton seperti altar yang menghuyung-huyungpun ikut pula bersamanya.
Tapi saat ini Rinah si penariberselendang pelangi telah mati.Dewi penghias malam penebar pelangi telah raib.Aku menghilang tertelan kesedihanku.Rein,si penulis berbakat itu telah tamat.Dan menghilang entah kemana……..

Tamat

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Grants For Single Moms